- Tentang
- Berita
- Post
Tentang
PT. Alakasa Industrindo Tbk was established on February 21, 1972 within the framework of the foreign capital Investment law N0. 1 1967, under the name of PT Alcan Indonesia, as a join venture enterprise (PMA company) between Alcan Aluminium Holding Ld (“Alcan”) and the Municipal Government of Jakarta. In August 1988, Alcan sold all of its shares to the Municipal Government of Jakarta (DKI) and the company status was consequently changed to a Domestic Capital Investment Company (PMDN Company). The Company’s name was then changed to PT Alumindo Perkasa.
Post
6 jam yang lalu
Data ekonomi diatas mendorong obligasi Pemerintah AS naik secara nilai karena para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan segera memangkas suku bunganya sebanyak 2x, dimulai pada bulan September 🤔
Sementara itu, Futures saham Asia menguat, terdorong oleh kenaikan di Wall Street, menandakan bahwa reli pasar saham global masih berpotensi berlanjut 📈
- Di Zona Eropa, PDB tumbuh sebesar 0,4% pada 1Q25 dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini sedikit di atas rata² historis pertumbuhan kuartalan sebesar 0,37% sejak 1995.
- Di Asia, PDB Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,2% pada 1Q25 dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini menunjukkan penurunan aktivitas ekonomi.
- Dari komoditas, harga minyak WTI anjlok 2.4% sementara emas pulih +1.6%
TOTL
- Menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 75/saham. Dengan closing price TOTL pada 15 Mei di level Rp 770, estimasi dividen yield mencapai sekitar 9.7%.
BBCA
- Mempercepat pengakhiran periode buyback yg sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 24 juni 2025 menjadi 15 Mei 2025 di sesi pertama perdagangan bursa. BBCA mengakhiri periode buyback karena kondisi market serta harga saham BBCA sudah relative stabil. (Keterbukaan Informasi – IDX)
ASII
- Di sepanjang 4M25 penjualan mobil mengalami penurunan dari 146,5 unit menjadi 137,7 unit atau turun 6% YoY. Penjualan mobil pada bulan April 2025 hanya mencapai 26.9 unit atau mengalami penurunan -28.5%MoM, hal ini merupakan yg terendah sepanjang 2025 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. (investor)
Agenda Korporasi
- 16/05 RUPS CAMP, INCO, PTPS, BRIS
Disclaimer On
IndoPremier - Wealth Management Unit
undefined likes ∙ undefined comments
sehari yang lalu
MDKA
"Saham MDKA Tancap Gas, Intip Target Produksi Emas dan Tembaga Merdeka Copper pada 2025"
Kamis, 15 Mei 2025 | 10.44 WIB
Reporter: Ana Noviani | Editor: Ana Noviani
Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melaju di teritori hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (15/5/2025). Di sisi operasional, emiten Grup Saratoga itu mematok sejumlah prioritas utama pada 2025.
Di lantai bursa, saham MDKA naik 95 poin atau 5,37% ke level Rp1.870 hingga pukul 10.20 WIB. MDKA bermanuver di rentang Rp1.765 hingga Rp1.880 pada pagi ini.
Saham MDKA sudah melonjak 15,78% year-to-date (YtD) dari posisi Rp1.615 pada akhir 2024.
Pada 2025, Manajemen MDKA menetapkan sejumlah strategi untuk mencapai target baik secara operasional maupun finansial.
Merujuk laporan tahunan 2024, target operasional MDKA pada tahun ini mencakup produksi emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit sebesar 100.000 sampai dengan 110.000 ons dengan total biaya kas masing-masing sebesar US$1.100 hingga US$1.200/ons.
Selanjutnya, produksi tembaga dari Wetar sebesar 11.000 hingga 13.000 ton dengan total Biaya Kas masing-masing sebesar US$1,60 hingga US$2,00/pon.
“Dari Grup MBMA, produksi NPI ditargetkan sebesar 80.000 hingga 87.000 ton dengan total biaya kas di bawah US$11.000/ton,” papar manajemen MDKA, dikutip Kamis (15/5/2025).
Manajemen MDKA menjabarkan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, MBMA memutuskan untuk sementara waktu mengalihkan fokusnya dari produksi high grade nickel matter untuk berkonsentrasi pada operasi nickel pig iron (NPI) yang lebih menguntungkan.
Selain itu, pengiriman bijih nikel saprolit MBMA ditargetkan sebesar 6 juta–7 juta wet metric ton (wmt) dan penjualan bijih nikel limonit sebanyak 12,5 juta-15,0 juta wmt dengan biaya kas masing-masing di bawah US$23/wmt dan US$11/wmt.
Ditambah lagi, produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) MBMA ditargetkan sebanyak 25.000 hingga 30.000 ton dengan rata-rata biaya kas di bawah US$9,000/ton setelah kredit kobalt sesudah operasional mencapai kapasitas desain nameplate.
“Pada 2025, prioritas utama Perseroan berfokus pada pemanfaatan potensi penuh operasi AIM [acid, iron, metal] dan peningkatan volume penambangan di tambang SCM [Sulawesi Cahaya Mineral] untuk mendukung peningkatan operasi HPAL yang berkelanjutan.”
Pada segmen emas dan tembaga, MDKA berfokus pada keberhasilan pembangunan dan uji coba proyek Emas Pani yang berperan signfiikan bagi pertumbuhan jangka panjang.
Secara paralel, MDKA juga menargetkan untuk dapat memaksimalkan nilai aset Tujuh Bukit (TB) Copper melalui pelaksanaan proyek yang disiplin dan optimalisasi sumber daya.
Presiden Direktur Merdeka Albert Saputro menyampaikan perseroan mencatat pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, yang didukung oleh kemajuan dalam berbagai proyek strategis.
"Merdeka tetap teguh pada komitmennya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya, kami optimistis mencapai keberhasilan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
undefined likes ∙ undefined comments
sehari yang lalu
PTBA
"Hadapi Tren Pelemahan Permintaan Batubara, Simak Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA)"
Rabu, 14 Mei 2025 | 18.02 WIB
Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menghadapi tantangan berat jelang pertengahan tahun 2025. Hal ini seiring tren perlambatan permintaan ekspor batubara serta tuntutan proyek hilirisasi komoditas tersebut.
Melansir Reuters, ekspor batubara termal Indonesia pada Januari—April 2025 mengalami penurunan 12% atau 20 juta ton menjadi 150 juta ton. Penyebab utama penurunan ini akibat lemahnya permintaan dari dua negara tujuan utama, yakni China dan India.
PTBA sendiri sebenarnya mampu mencetak kenaikan penjualan ekspor batubara di tengah tren industri yang cenderung negatif. Tercatat pada kuartal I-2025 lalu, ekspor batubara emiten pelat merah ini tumbuh 34% secara tahunan menjadi 5,09 juta ton. Secara keseluruhan, penjualan batubara emiten tersebut naik 7% secara tahunan menjadi 10,28 juta ton pada kuartal I-2025.
Kendati demikian, Pengamat Pasar Modal Muhammad Thoriq Fadilla menyampaikan, penurunan ekspor batubara nasional yang terjadi akhir-akhir ini tetap menjadi peringatan bagi PTBA yang notabene sedang gencar menggenjot ekspor. Ini menandakan bahwa negara-negara besar seperti China dan India bisa saja mengurangi ketergantungannya terhadap batubara dari negara lain.
“Ke depan kami rasa tren ini belum akan sepenuhnya pulih,” ujar dia, Rabu (14/5).
Menurut Thoriq, negara-negara besar saat ini semakin agresif melakukan transisi energi, sehingga kemungkinan risiko perlambatan ekspor batubara masih tinggi. Oleh karena itu, PTBA perlu segera memperluas pasar ke negara-negara non-tradisional dan bersiap menghadapi tekanan harga batubara.
Di sisi lain, pelemahan permintaan batubara ini juga dapat menjadi momentum bagi PTBA untuk mulai serius merancang strategi diversifikasi bisnis, bukan hanya mengandalkan ekspor batubara mentah.
PTBA sendiri telah merancang sejumlah agenda hilirisasi komoditas batubara. Salah satu yang kerap jadi sorotan adalah proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) yang dapat mengurangi ketergantungan impor LPG.
Tuntutan agar proyek DME bisa terlaksana tampak begitu besar. Bahkan, dalam berita sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bakal mencabut sebagian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PTBA jika proyek ini tidak berjalan.
Thoriq menilai, proyek DME memang penting dari sudut pandang pemerintah karena tujuannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG. Namun, dari sisi PTBA sebagai entitas bisnis, proyek ini sangat kompleks dan berisiko tinggi. Tantangan utamanya adalah keekonomian proyek yang masih belum masuk akal, di mana biaya produksi DME jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual LPG.
“Jadi, tanpa dukungan insentif atau subsidi dari pemerintah, proyek ini akan sangat membebani keuangan PTBA,” kata dia.
Selain itu, PTBA juga masih kesulitan mencari mitra strategis untuk proyek DME paska mundurnya Air Products, sehingga menandakan bahwa investor global belum yakin terhadap kelayakan proyek tersebut.
Meski ada minat dari investor China, sampai saat ini belum ada komitmen pasti. Alhasil, wajar apabila PTBA masih berhati-hati dan menunggu kepastian regulasi atau insentif sebelum benar-benar mengeksekusi proyek DME.
Thoriq sendiri merekomendasikan beli saham PTBA di area Rp 2.740—2.760 per saham dengan target harga di kisaran Rp 2.740—2.760 per saham dan stop loss di harga Rp 2.700 per saham.
“Secara valuasi saham PTBA relatif murah dan bisa rebound jika ada katalis positif seperti harga batubara global naik lagi atau kepastian proyek hilirisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas dalam riset 15 April 2025 merekomendasikan hold saham PTBA dengan target harga satu tahun di level Rp 3.100 per saham. Proyeksi harga saham ini mencerminkan price earning ratio (PER) PTBA di level 6,65 kali dan price to book value (PBV) di level 1,42 kali.
undefined likes ∙ undefined comments
sehari yang lalu
ANTM
"Antam (ANTM) Bidik Volume Penjualan Emas 40.031 Kg pada 2025"
Rabu, 14 Mei 2025 | 16.53 WIB
Reporter: Ana Noviani | Editor: Ana Noviani
Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam membidik volume penjualan emas sebanyak 40.031 kg pada 2025.
Pada tahun ini, manajemen Antam menyampaikan perseroan optimistis lini bisnis pengolahan dan pemurnian logam mulia akan kembali melanjutkan pertumbuhan kinerja pada 2025. Optimisme itu ditopang oleh strategi inovasi produk produk-produk dan layanan penjualan logam mulia.
Antam juga akan tetap fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri, yang sejalan dengan tingginya literasi masyarakat terhadap investasi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Di segmen logam mulia, Antam menargetkan produksi emas sebanyak 962 kg atau setara dengan 30.929 troy ounces pada 2025. Target itu lebih rendah dari realisasi produksi emas Antam pada 2024 sebanyak 1.019 kg (32.762 troy onces) yang setara dengan 106% dari target produksi emas pada 2024 sebesar 958 kg (30.800 troy ounces).
“Untuk penjualan emas pada pada 2025 ditargetkan mencapai 40.031 kg atau 1.287.027 troy ounces,” tulisnya dalam Laporan Tahunan 2024, dikutip Rabu (14/5/2025).
Dibandingkan dengan capaian 2024, target itu lebih rendah. Antam mencatat volume penjualan produk emas pada 2024 mencapai 43.776 kg (1.407.431 troy ounces), meningkat 68% dari 26.129 kg (840.067 troy ounces) pada 2023. Capaian penjualan emas pada 2024 mencapai 117% dari target Antam sebanyak 37.354 kg (1.200.959 troy ounces).
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan perseroan berhasil memenuhi peningkatan permintaan logam mulia di dalam negeri pada kuartal I/2025.
Pada kuartal I/2025, ANTM telah membukukan penjualan emas sebanyak 13.739 kg atau setara dengan 441.719 troy ounces. Capaian itu melonjak 93% dari realisasi penjualan emas Antam pada kuartal I/2024 sebanyak 7.112 kg atau 228.656 troy ounces.
•••••••••••••
https://market.bisnis.com/read/20250514/192/1876853/antam-antm-bidik-volume-penjualan-emas-40031-kg-pada-2025
undefined likes ∙ undefined comments
2 hari yang lalu
Secara rinci, 96% pendapatan DEWA mesngandalkan kontrak dari 2 pelanggan utama yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.
KPC menyumbang Rp1,05 triliun atau setara 66,3% dari total pendapatan DEWA pada kuartal pertama, sedangkan Arutmin menyumbang Rp471 miliar atau setara 29,8%.
https://www.idnfinancials.com/id/news/54507/laba-bersih-kuartal-pertama-dewa-meroket-757
undefined likes ∙ undefined comments
2 hari yang lalu
(delay 30 menit)
[14/05, 7:24 am] Ce Lenny G Valbury: Pendapatan Oke, Rugi FILM Kuartal I-2025 Bengkak 297 Persen
EmitenNews.com - MD Entertainment (FILM) sepanjang kuartal pertama 2025 boncos Rp9,05 miliar. Drop 297 persen dari posisi sama tahun lalu dengan tabulasi laba bersih Rp4,59 miliar. Dengan Hasil itu, rugi per saham dasar menjadi Rp0,91 dari sebelumnya surplus Rp0,48.
Pendapatan Rp122,46 miliar, meroket 125,85 persen dari episode sama tahun lalu Rp54,22 miliar. Beban pokok pendapatan Rp66,23 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp25,28 miliar. Laba kotor tercatat senilai Rp56,22 miliar, melejit 94 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp28,93 miliar.
https://www.emitennews.com/news/pendapatan-oke-rugi-film-kuartal-i-2025-bengkak-297-persen
[14/05, 7:24 am] Ce Lenny G Valbury: Melorot 40 Persen, Laba SIDO Kuartal I-2025 Sisa Rp232,94 Miliar
EmitenNews.com - Sido Muncul (SIDO) sepanjang kuartal pertama 2025 mengemas laba bersih Rp232,94 miliar. Merosot 40 persen dari episode sama tahun lalu tercatat sebesar Rp390,49 miliar. Menyusul hasil itu, laba per saham dasar ikut terjun ke level Rp7,77 dari sebelumnya Rp13,02.
Penjualan Rp789,1 miliar, melorot 25,71 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,05 triliun. Beban pokok penjualan Rp376,65 miliar, berkurang dari periode sama tahun sebelumnya Rp428,31 miliar. Laba kotor tercatat Rp412,44 miliar, mengalami penyusutan dari periode sama tahun lalu Rp625,11 miliar.
https://www.emitennews.com/news/melorot-40-persen-laba-sido-kuartal-i-2025-sisa-rp23294-miliar
[14/05, 7:24 am] Ce Lenny G Valbury: Anjlok 37 Persen, Laba Samator (AGII) Akhir 2024 Sisa Rp105 Miliar
EmitenNews.com - Samator Indo Gas (AGII) sepanjang 2024 mencetak laba bersih Rp104,94 miliar. Anjlok 36,55 persen dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp165,41 miliar. Laba per saham dasar terjun bebas menjadi Rp34 dari sebelumnya Rp54.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp2,9 triliun, menanjak tipis 2,83 persen dari periode sama tahun lalu Rp2,82 triliun. Beban pokok penjualan Rp1,63 triliun, bengkak dari fase sama tahun sebelumnya Rp1,52 triliun. Laba kotor terkumpul Rp1,27 triliun, mengalami perosotan dari Rp1,29 triliun.
https://www.emitennews.com/news/anjlok-37-persen-laba-samator-agii-akhir-2024-sisa-rp105-miliar
[14/05, 7:24 am] Ce Lenny G Valbury: Bukit Asam (PTBA) Kaji Investasi USD3,1 Miliar
EmitenNews.com - PT Bukit Asam, Tbk. (PTBA) mengungkapkan tengah mengkaji rencana investasi senilai USD3,1 miliar untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi gas alam sintetis (substitute natural gas/SNG).
Proyek ini akan dilakukan bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan bertujuan mengubah 8,4 juta ton batu bara kalori 3.700 GAR menjadi sekitar 240 BBTUD gas SNG.
https://www.emitennews.com/news/bukit-asam-ptba-kaji-investasi-usd31-miliar
[14/05, 7:24 am] Ce Lenny G Valbury: Bangun Pabrik CA-EDC, Chandra Asri Group Ciptakan 3.250 Lapangan Kerja Baru
JAKARTA, investor.id – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) atau Chandra Asri Group tengah membangun Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) berskala dunia di Kota Cilegon, Banten. Pabrik ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi 3.000 tenaga kerja dalam masa konstruksi dan 250 pekerja saat beroperasi nantinya.
Proyek senilai Rp 15 triliun ini akan dikelola oleh anak usaha TPIA, PT Chandra Asri Alkali (CAA), dan ditargetkan rampung pada 2027. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan Pabrik CA-EDC sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
https://investor.id/market/397335/bangun-pabrik-caedc-chandra-asri-group-ciptakan-3250-lapangan-kerja-baru
For REAL TIME ALERT cek https://t.me/sobattradernic/322482
undefined likes ∙ undefined comments
2 hari yang lalu
📌Economic Pulse Weekly – 2nd Week of May 2025📌
(by: D’ORIGIN – Dandhi Nur Prastiyo | Research Analyst)
https://bit.ly/IGorigin
https://t.me/D_ORIGIN
https://originaturuang.com/
untuk ulasan lengkap Economic Pulse Weekly versi pdf, silakan klik link:
https://bit.ly/EconomicPulseWeekly-1stWeekofMay2025
======
📬Executive Summary📬
• Dalam sepekan terakhir, Bursa saham Wall Street ditutup -0,16%, seiring dengan pertemuan penting antara pejabat AS dan Tiongkok di Geneva – Swiss. Kekhawatiran terhadap negosiasi memicu tingginya ketidakpastian pasar.
• Pada pasar bursa Asia mayoritas menguat setelah Trump bernada lebih soft terhadap kebijakan tarif impornya.
• Bursa dome(+0,25% WTD). Sesuai stik, IDX Composite dalam sepekan terakhir ditutup di level 6.832 dengan ekspektasi kami. Bullish rebound-nya indeks dipicu oleh rilis laporan keuangan Q1 yang Sebagian besar tetap tumbuh.
• JCI overview : Dalam sepakan kedepan bergerak menguat menuju level 6.850–6.950
• Sector selected : Konsumer (CPIN), Kesehatan (HEAL), Telekomunikasi (ISAT), Komoditas emas (MDKA)
🌎Global Catalyst
🇺🇸Overall US economy
• Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25%–4,50% untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada pertemuan bulan Mei 2025, sejalan dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini mencerminkan sikap kehati-hatian otoritas moneter di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi, terutama terkait dampak potensial dari kebijakan tarif Presiden Trump yang dikhawatirkan dapat mendorong inflasi dan menekan laju pertumbuhan ekonomi.Dalam pernyataan resminya, The Fed menyoroti bahwa ketidakpastian terhadap prospek perekonomian meningkat, dengan risiko yang lebih tinggi terhadap inflasi maupun tingkat pengangguran. Pada konferensi pers rutin, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah tekanan inflasi atau kenaikan pengangguran akan menjadi tantangan utama ke depan. Oleh karena itu, The Fed tidak merasa perlu untuk segera menyesuaikan kebijakan suku bunga dan akan tetap mengandalkan data ekonomi yang masuk guna menentukan arah kebijakan selanjutnya.Lebih lanjut, The Fed juga mencatat bahwa meskipun terjadi volatilitas pada komponen ekspor netto, sejumlah indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi domestik masih tumbuh pada laju yang solid.
• Tingkat inflasi tahunan di Amerika Serikat melambat menjadi 2,3% pada April 2025, merupakan level terendah sejak Februari 2021, dari 2,4% pada Maret dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,4%. Penurunan ini didorong oleh pelemahan harga energi yang tercatat turun sebesar 3,7%, lebih dalam dibandingkan penurunan 3,3% pada bulan sebelumnya. Harga bensin tercatat turun 11,8% (vs -9,8%) dan bahan bakar minyak (fuel oil) turun 9,6% (vs -7,6%). Sebaliknya, harga gas alam melonjak 15,7%, meningkat dari 9,4% pada Maret.Inflasi juga melambat pada kelompok makanan (2,8% vs 3%) dan transportasi (2,5% vs 3,1%), serta tetap stabil pada sektor perumahan (4% vs 4%). Di sisi lain, harga kendaraan bekas dan truk mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi (1,5% vs 0,6%), begitu pula kendaraan baru (0,3% vs 0%).Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,2% pada April, membalikkan penurunan 0,1% pada Maret, meskipun masih di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Kenaikan biaya hunian sebesar 0,3% menyumbang lebih dari separuh kenaikan bulanan seluruh komponen. Harga energi juga meningkat 0,7%, didorong oleh kenaikan indeks gas alam dan listrik yang mampu mengimbangi penurunan harga bensin.Sementara itu, inflasi inti tahunan (core inflation), yang tidak memasukkan komponen harga pangan dan energi, tetap berada pada level 2,8%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
🇨🇳Economic Update of China
• Surplus neraca perdagangan Tiongkok melonjak menjadi USD 96,18 miliar pada April 2025, naik signifikan dari USD 72,04 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya dan melampaui ekspektasi pasar sebesar USD 89 miliar.
undefined likes ∙ undefined comments
2 hari yang lalu
Didalam negeri, penurunan tarif AS-China secara umum berdampak positif pada pasar saham Indonesia, terutama melalui peningkatan sentimen investor global, penguatan rupiah, dan peluang ekspor.
- Namun, sektor² tertentu perlu mewaspadai efek persaingan dari produk impor yang lebih murah.
- JCI kini berada pada support MA100 yang berpotensi menguat karena investor global lebih berani mengambil risiko dipasar emerging market.
- Seperti apa yg dikatakan Presiden Trump, "stock market is gonna go a lot higher" 📈
Coal
- Ekspor batu bara Indonesia turun 12% pada awal 2025 — penurunan langka yang disebabkan oleh melemahnya permintaan dari China dan India, peningkatan produksi domestik di negara² tujuan, serta kebijakan harga ekspor Indonesia yang kurang disukai pembeli. Tekanan ini diperkirakan berlanjut dalam waktu dekat. (Reuters)
Telcos
- Menghadapi daya beli yang melemah, Telkomsel dan XLSMART mengandalkan strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) seperti paket XL SATU untuk menggabungkan internet rumah dan seluler. Langkah ini bertujuan menjaga pertumbuhan pelanggan dan loyalitas, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet ke jutaan rumah. (Bisnis)
GOTO
- Berencana mengalihkan saham hasil buyback ke program insentif karyawan (ESOP/MSOP) dan akan meminta persetujuan pemegang saham pada RUPS 18 Juni 2025. (Bisnis)
Agenda Korporasi
- 14/05 CumDiv SIDO, ULTJ. RUPS ARTO, ADMR
- 15/05 CumDiv INDY, SGER. RUPS BWPT, GEMS, PANI, CBDK, ADRO
- 16/05 RUPS CAMP, INCO, PTPS, BRIS
Agenda Ekonomi
- ID - Balance of Trade (APR)
- EA - GDP Growth Rate (1Q) & Employment Change (1Q)
- JP - GDP Growth Rate (1Q)
Disclaimer On
IndoPremier - Wealth Management Unit
undefined likes ∙ undefined comments
2 hari yang lalu
Bangun Pabrik CA-EDC, Chandra Asri Group Ciptakan 3.250 Lapangan Kerja Baru
JAKARTA, investor.id – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) atau Chandra Asri Group tengah membangun Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) berskala dunia di Kota Cilegon, Banten. Pabrik ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi 3.000 tenaga kerja dalam masa konstruksi dan 250 pekerja saat beroperasi nantinya.
Proyek senilai Rp 15 triliun ini akan dikelola oleh anak usaha TPIA, PT Chandra Asri Alkali (CAA), dan ditargetkan rampung pada 2027. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan Pabrik CA-EDC sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
undefined likes ∙ undefined comments
3 hari yang lalu
- YIELD US TREASURY tenor 10 tahun naik hampir 10 bps karena harga obligasi turun, mengikuti sentimen risk-on. Tren serupa terjadi pada obligasi Jerman dan Inggris.
💫 COMMODITY : Spot GOLD yang sebelumnya mencetak rekor tertinggi US$3.500/oz, terkoreksi 2,7% ke US$3.234,8/oz, tertekan oleh penguatan USD dan rotasi ke aset berisiko seiring mulai dilepasnya aset safe-haven atau lindung-nilai (hedging).
- Harga MINYAK naik sekitar 1,5% dan berakhir pada level tertinggi 2 minggu pada hari Senin. Harga minyak mentah BRENT melonjak $1,05, atau 1,6%, dan berakhir pada $64,96 / barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (US WTI) terapresiasi 93 sen, atau 1,5%, dan berakhir pada $61,95. Kedua harga acuan tersebut mencapai penutupan tertinggi sejak 28 April.
💫 MARKET EROPA & ASIA : Pasar Eropa & Asia turut tersulut euforia pasar menyambut kesepakatan dagang AS-China : indeks STOXX 600 Eropa naik 1,2%, sementara HANG SENG Hong Kong menguat hampir 3% ; India naik hampir 4% , Jepang dan MSCI Asia ex-Jepang naik 2%. Saham-saham terkait China seperti Alibaba, PDD Holdings, dan Baidu juga ikut reli di bursa AS.
- MORGAN STANLEY : Hedge funds terutama yang berbasis di AS, menambah porsi bullish pada saham China minggu lalu dengan harapan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China. MSCI China Index dan indeks saham unggulan China CSI 300 naik masing-masing 2,4% dan 1,9%, pada pekan lalu menjelang pembicaraan AS-China di Geneva, dan diperkirakan akan semakin menambah posisinya di instrumen saham China yang diperdagangkan di AS dan saham domestik kelas A, setelah melihat perkembangan terakhir yang menggembirakan.
💫 KONFLIK GEOPOLITIK: Konflik regional lain yang sempat memanaskan pasar, yakni ketegangan antara India dan Pakistan, mereda setelah kedua negara menyepakati gencatan senjata penuh dan segera, yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Meskipun India meremehkan peran AS secara publik, Pakistan memuji mediasi tersebut. Gencatan senjata masih bertahan meski saling tuduh pelanggaran sempat muncul. Selain itu, jangan lupa masih ada episode Perang Rusia–Ukraina di tengah upaya Uni Eropa wujudkan gencatan senjata 30 hari dan serangan drone Rusia yang tak berkesudahan. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina di Istanbul pada 15 Mei 2025 tanpa prasyarat. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesediaannya untuk berunding, namun menekankan perlunya gencatan senjata terlebih dahulu.
- Sementara itu, Konflik Timur Tengah antara Israel–Iran juga masih jauh dari kata damai. Intelijen AS mengungkapkan bahwa Israel mungkin merencanakan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada pertengahan 2025. Iran menegaskan haknya untuk menanggapi setiap serangan Israel dan menyatakan akan terus mendukung Palestina, termasuk melalui operasi militer.
💫 WHAT TO EXPECT THIS WEEK : Tajuk utama kalender ekonomi minggu ini adalah pembacaan INFLASI AS, yang dapat memberikan sedikit gambaran tentang dampak ketegangan perdagangan baru-baru ini. Departemen Tenaga Kerja AS perkirakan US CPI untuk bulan April diperkirakan mencapai 2,4%, sesuai dengan level bulan Maret. Beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, pun dijadwalkan menyampaikan pernyataan publik sepanjang minggu ini berbarengan di hari Kamis 15 May dengan data US Retail Sales (Apr).
- Lebih banyak data penting juga akan dirilis dari belahan dunia lain , termasuk GERMAN CPI (Apr), GDP Q1 INGGRIS & EUROZONE juga JEPANG. Dari INDONESIA sendiri, kita juga menantikan laporan Penjualan Eceran (Mar), Trade Balance (Apr) dan pertumbuhan Ekspor-Impor.
===============
undefined likes ∙ undefined comments