Download CuanzDigunakan 200rb+ investor
4.5

CASS

  • Tentang
  • Berita
  • Post

Tentang

PT. Cardig Aero Services Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 25 dated July 16, 2009, of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, notary public in Jakarta

Data Finansial

Post

17 hari yang lalu

JPMORGAN: EMTK - BUKA - SCMA

"JP Morgan Remains Neutral on EMTK After Double-Down on BUKA, SCMA"

Kamis, 17 Juli 2025 | 21.00 WIB
Reporter: Oktaviano DB Hana | Editor: Oktaviano DB Hana

Bisnis.com, JAKARTA — JP Morgan maintains its rating on media and telco firm PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) following a series of events over the past year involving shares changing hands and consolidations of subsidiaries, which were seen as positive catalysts for the company’s prospects.

_A report published via Bloomberg (16/7) by Henry Wibowo, head of Indonesia research and strategy at JP Morgan, highlighted EMTK’s diverse business portfolio, backed by a strong balance sheet and proactive capital allocation management, thus providing a solid foundation for long-term growth.

Henry also pointed out EMTK actively increased its holdings in three different companies since last year, namely PT Bukalapak.com (BUKA), PT Surya Citra Media (SCMA), and PT Cardig Aero Services (CASS).

EMTK gradually raised its stake in BUKA from 24.6% in Q3 2024 to 40.3% in the same quarter, and then further to 50.7% in Q1 2025. In other words, EMTK is now the controlling shareholder of the tech company, and BUKA’s financials are now consolidated into EMTK.

According to Henry’s report, EMTK acquired most of BUKA’s shares from major stakeholders such as API HK Investment (Ant Financial) and Archipelago Investment (GIC) over the past 12 months.

EMTK has also been increasing its stake in its media arm, SCMA, over the past three quarters from 71.2& in Q3 2024 to 74.2% in present day. Additionally, EMTK subsidiary PT Elang Cakra Arena appeared as a new shareholder of SCMA in Q4 2024 with a 5.75% stake, giving EMTK a total stake of 79.9%.

As for the aviation services company PT Cardig Aero Services (CASS), the majority of its shares are now held by PT Roket Cipta Sentosa, a wholly-owned EMTK subsidiary. The change happened in April 2025, when EMTK’s stake in CASS rose from 51% to 61%.

Henry’s report also pointed out EMTK selling 27.4 million of GRAB shares for IDR 2.2 trillion ($135 million). As of the end of Q1 2025, EMTK still held 51.9 million GRAB shares, totaling approximately $260 million in worth.

EMTK Outlook
JP Morgan maintained a “neutral” rating on EMTK with a target price (TP) of IDR 525 by December 2026. This rating is based on sum-of-the-parts (SOTP) valuation to derive a net asset value (NAV) of IDR 655 per share, indicating a discount of 20% for EMTK’s shares.

EMTK’s stock gained 4.81% on Thursday (16/7), continuing a 11.68% gain over the past week. While it fell 1.80% over the past month, the stock has gained 5.83% over the past three months and 10.77% year-to-date (YtD).

According to Henry’s report, this gain was supported by investor sentiment originating from EMTK’s diversification, from an originally a media-focused conglomerate to that which is now reaching into digital, healthcare, finance, and aviation services.

Moreover, EMTK posted strong Q1 results that includes a 1,301% year-on-year (YoY) surge in net profit reaching IDR 3.6 trillion, along with a 58.7% YoY increase in net revenue to IDR 3.9 trillion, most of which came from advertising (IDR 1.32 trillion), warehousing, aviation support, catering & aircraft supplies (IDR 725.3 billion), and healthcare services (IDR 612.7 billion).

Henry believes EMTK is uniquely positioned to achieve long-term growth thanks to its diversified portfolio, strong balance sheet, and proactive capital allocation. JP Morgan also updated its financial projections for EMTK to reflect the recent consolidation of BUKA, raising EMTK’s 2025 revenue forecast from IDR 10.41 trillion to IDR 17.87 trillion, and then from IDR 11.06 trillion to IDR 19.04 trillion in 2026.

•••••••••••••
https://premium.bisnis.com/read/20250717/664/1894207/jp-morgan-remains-neutral-on-emtk-after-double-down-on-buka-scma

undefined likes ∙ undefined comments

3 bulan yang lalu

CTBN PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) mencatat lonjakan laba bersih sebesar 442,5% menjadi $15,61 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan $2,87 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham turut meningkat menjadi $0,020 dari $0,004, didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 108% menjadi $96,76 juta dari $46,47 juta pada kuartal I-2024.

INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp7,3 miliar atau Rp35 per saham dari laba tahun buku 2024, jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya. Rencana ini merupakan usulan Direksi yang telah disetujui Komisaris dan akan dibahas dalam RUPS pada 19 Juni 2025. Menurut Direktur INCI, Sondy Ardy, pembagian dividen ini bertujuan mendorong kinerja saham di Bursa Efek serta memberikan keuntungan bagi para pemegang saham.

BUAH PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp12 miliar untuk 2025, yang akan digunakan terutama untuk pembangunan gudang (70%), pembelian kendaraan berpendingin (25%), dan inventaris kantor (5%). Anggaran ini lebih kecil dibandingkan capex 2024 yang sebesar Rp16 miliar, dengan alokasi saat itu masing-masing 17% untuk gudang, 80% untuk kendaraan berpendingin, dan 3% untuk inventaris kantor.

MSJA PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) mengumumkan rencana buyback saham tanpa persetujuan RUPS sebagai respons terhadap fluktuasi pasar yang tinggi, dengan alokasi dana sebesar $3,26 juta atau sekitar Rp53,9 miliar untuk membeli maksimum 7% dari modal disetor. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas harga saham agar lebih mencerminkan nilai dan kinerja perseroan.

ASGR PT Astra Graphia Tbk (ASGR) merencanakan ekspansi pada 2025 dengan fokus memperkuat bisnis inti di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi, termasuk pengembangan portofolio dokumen berwarna dan IT Services. Untuk unit usaha solusi dokumen, ASGR juga akan menambah portofolio seperti printing service, office rental, packaging, dan business process outsourcing, yang meski awalnya berprofit rendah, diharapkan dapat menciptakan sinergi dan menghadirkan layanan end-to-end.

CASS PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) mengumumkan pergantian nama perusahaan menjadi PT Cahaya Aero Services Tbk pada 13 Mei 2025. Perusahaan juga telah memindahkan lokasinya dari Menara Cardig di Jalan Raya Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ke Wisma Soewarna Business Park di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Perubahan nama ini disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 April 2025. Manajemen CASS menegaskan bahwa pergantian nama tersebut tidak memiliki dampak material terhadap operasional, hukum, keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan.

GOTO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS pada 18 Juni 2025 untuk melaksanakan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan anggaran sebesar $200 juta atau sekitar Rp3,3 triliun, sebagai bagian dari strategi perusahaan menjaga stabilitas saham.

=============
Sumber: Bloomberg, Bloomberg Technoz, Investing.com, Ipot News, Kompas, CNBC Indonesia, InvestorID, Investor Trust, Kontan, Bisnis Indonesia, EmitenNews, Tradingview

#D'ORIGIN
Disclaimer ON

undefined likes ∙ undefined comments

3 bulan yang lalu

AGENDA EMITEN HARI INI ‼️
Tanggal 25 April 2025

TMAS CashDeviden DistDate
ADMF CashDeviden DistDate
BBTN CashDeviden DistDate
BBNI CashDeviden DistDate
WOMF CashDeviden DistDate
BNGA CashDeviden RecDate
IMJS CashDeviden RecDate
BJBR CashDeviden CumDate
NAIK CashDeviden ExDate
CINT CashDeviden ExDate
ESSA CashDeviden CumDate
TRIS CashDeviden CumDate
BELL CashDeviden ExDate
KDTN CashDeviden CumDate
TOBA RUPS Going
BALI RUPS Going
ASJT RUPS Going
PJAA RUPS Going
CASS RUPS Going
UNTR RUPS Going
WIKA RUPS Going
ABMM RUPS Going
DFAM RUPS Going
CASS PublicExpose Going
ABMM PublicExpose Going
BALI PublicExpose Going

#agendasaham

Kapan lagi Kamu BISA DAPAT GRATIS rekom harian dan analisa-analisa saham lainnya dengan detail hanya di Komunitas BSS Saham Indonesia. Analisa dengan Pendekatan Statistic Pattern dan Analissa Teknikal. Siapa tahu kamu bisa lbh jago daytrade dan scalper.

Silahkan Join ke Channelnya disini
👇👇👇👇👇👇

Channel Telegram ;
t.me/bss_sahamindonesia
t.me/bss_sahamindonesia
t.me/bss_sahamindonesia

undefined likes ∙ undefined comments

3 bulan yang lalu

25 April 2025
TMAS CashDeviden DistDate
ADMF CashDeviden DistDate
BBTN CashDeviden DistDate
BBNI CashDeviden DistDate
WOMF CashDeviden DistDate
BNGA CashDeviden RecDate
IMJS CashDeviden RecDate
BJBR CashDeviden CumDate
NAIK CashDeviden ExDate
CINT CashDeviden ExDate
ESSA CashDeviden CumDate
TRIS CashDeviden CumDate
BELL CashDeviden ExDate
KDTN CashDeviden CumDate
TOBA RUPS Going
BALI RUPS Going
ASJT RUPS Going
PJAA RUPS Going
CASS RUPS Going
UNTR RUPS Going
WIKA RUPS Going
ABMM RUPS Going
DFAM RUPS Going
CASS PublicExpose Going
ABMM PublicExpose Going
BALI PublicExpose Going

#agendasaham

undefined likes ∙ undefined comments

4 bulan yang lalu

End of Market 11/04

  • Regional - Presiden Xi, balas Presiden Trump. China mengumumkan kenaikan tarif impor utk seluruh produk asal AS menjadi 125%, efektif 12 April 2025 — China tak akan merespons kenaikan tarif AS selanjutnya karena produk AS dgn tingkat tarif saat ini, sudah tak lagi kompetitif di pasarnya. Disisi lain, pertumbuhan PDB China diperkirakan melambat ke 5,1% pada 1Q25 akibat kenaikan tarif AS. Pemerintah China siapkan stimulus fiskal 1,5 triliun yuan dan pemotongan suku bunga (Data resmi akan dirilis 16 April 2025)

  • Domestic - BPJS Ketenagakerjaan berencana menggandakan porsi investasi saham lokal dari 10% menjadi 15–20% dalam 3 tahun. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan pelemahan pasar akibat gejolak global, dengan fokus pada sektor besar seperti perbankan dan komoditas. Target imbal hasil 2025 sebesar 13%.

Jakarta Composite Index (JCI) ditutup tetap di zona hijau bersamaan dengan menguatnya Rupiah terhadap USD, namun tetap yg terburuk diantara mata uang Asia lainnya. Kenaikan JCI terlihat masih di topang 4 big banks dan sedikit saham² konglomerasi spt BREN dan TPIA.

Last 6,262.22 | +0.13% | +8.20
High 6,298.77 | Low 6,148.77

Statistik Pasar

Nilai Transaksi : Rp 10.72 Triliun
Volume Transaksi : 134.0 Juta lot
Frekuensi Transaksi : 1.0 Juta

KOMPAS100 Top 5 Gainer

  1. BRMS +16.00%
  2. WIFI +13.64%
  3. INCO +7.35%
  4. MDKA +6.97%
  5. DEWA +6.45%

KOMPAS100 Top 5 Loser

  1. UNIQ -6.88%
  2. SSMS -6.16%
  3. CMRY -5.41%
  4. AKRA -4.55%
  5. BBRI -4.47%

Jual/Beli Bersih Asing (Seluruh Pasar) : -214.36 Miliar
Jual/Beli Bersih Asing (Pasar Reguler) : +44.61 Miliar

5 saham paling banyak dibeli asing (Seluruh pasar)

  1. BBCA +224.7 Miliar
  2. BBNI +70.4 Miliar
  3. ANTM +65.3 Miliar
  4. BRMS +45.9 Miliar
  5. AADI +31.7 Miliar

5 saham paling banyak dijual asing (Seluruh pasar)

  1. BMRI -279.1 Miliar
  2. CASS -253.7 Miliar
  3. BBRI -125.8 Miliar
  4. ICBP -29.8 Miliar
  5. UNTR -22.5 Miliar

Disclaimer On
IndoPremier - Wealth Management Unit

undefined likes ∙ undefined comments

4 bulan yang lalu

2nd SESSION JCI on 11.04.2025
(By: D'ORIGIN - Veni Fitriani)
https://t.me/D_ORIGIN
https://bit.ly/IGorigin
https://originaturuang.com/

JCI @6262.23 (+8.202pts) (+0.131%)
(H: 6298.78 ; L: 6148.78)
(Value: 10.633 T (NG 945 B)
Volume: 125.175 Lot (NG 10.903 M Lot)
(Adv.309 ; Decl.259 ; Unchg.226 shares)

IDXHIDIV20...450.23 (-0.22%)
IDX30...372.01 (-0.19%)
IDX80...101.70 (+0.35%)
LQ45...706.70 (-0.06%)

Incl.Crossing**
CASS @1214 ~ 253.36 B
BBCA @8249 ~ 189.19 B

USD/IDR:
JISDOR : 16,779 ; 16,805
SPOT: 16,795 ; 16,790

JCI for Monday:
Support : 6255 ; 6240
Resist : 6275 ; 6300

8 MARKETs DRIVEN BY SECTOR
IDXBASIC (+3.23%) (1.55 T)
IDXENERGY (+0.73%) (1.21 T)
IDXFINANCE (-0.04% (4.64 T)
IDXHEALTH (+0.71%) (176.76 B)
IDXINDUST (+0.29%) (355.50 B)
IDXINFRA (-0.08%) (782.96 B)
IDXPROPERT (-0.31%) (202.21 B)
IDXTECHNO (-0.13%) (839.19 B)

7 TOP GAINERs
CSIS @69 (+21.05%)
TCID @1815 (+19.02%)
KOBX @154 (+18.46%)
MREI @780 (+18.18%)
OBAT @685 (+18.10%)
BRMS @348 (+16.00%)
WIFI @2250 (+13.64%)

7 TOP LOSERs
FITT @122 (-14.69%)
DNAR @100 (-13.79%)
CSAP @320 (-13.51%)
SHIP @1540 (-12.99%)
MDRN @7 (-12.50%)
TAXI @7 (-12.50%)
CANI @36 (-10.00%)

8 MOST ACTIVE STOCKs BY VALUE
BMRI @5100 (+1.49%)
BBRI @3630 (-4.47%)
BBCA @8275 (+0.61%)
WIFI @2250 (+13.64%)
BBNI @4390 (+3.05%)
ANTM @1690 (+3.68%)
PTRO @2250 (+3.69%)
BRMS @348 (+16.00%)

8 MOST ACTIVE STOCKs BY VOLUME
GOTO @77 (19.366.585 lot)
BRMS @348 (7.105.206 lot)
INET @111 (4.665.208 lot)
BMRI @5100 (3.849.646 lot)
BUMI @83 (3.623.525 lot)
PSAB @294 (3.518.594 lot)
BBRI @3630 (3.012.742 lot)
DOOH @88 (2.786.597 lot)

"....Have a Blessed Weekend Everyone...."

undefined likes ∙ undefined comments

4 bulan yang lalu

1st SESSION JCI on 11.04.2025
(By: D'ORIGIN - Veni Fitriani)
https://t.me/D_ORIGIN
https://bit.ly/IGorigin
https://originaturuang.com/

JCI @6267.71 (+13.684pts) (+0.219%)
(H: 6282.29 ; L: 6148.78)
(Value: 5.372 T (NG 429 B)
Volume: 65.653 Lot (NG 5.645 M Lot)
(Adv.271 ; Decl.269 ; Unchg.240 shares)

IDXHIDIV20...448.26 (-0.66%)
IDX30...370.81 (-0.52%)
IDX80...101.47 (+0.12%)
LQ45...704.80 (-0.33%)

Incl.Crossing**
CASS @1214 ~ 253.36 B

USD/IDR:
JISDOR : 16,943 ; 16,779
SPOT: 16,795 ; 16,785

JCI for today:
Support : 6255 ; 6240
Resist : 6280 ; 6315

8 MARKETs DRIVEN BY SECTOR
IDXBASIC (+4.25%) (1.04 T)
IDXENERGY (+1.03%) (679.34 B)
IDXFINANCE (-0.18%) (1.97 T)
IDXHEALTH (+0.62%) (55.99 B)
IDXINDUST (-0.61%) (162.59 B)
IDXINFRA (+0.13%) (463.01 B)
IDXPROPERT (-0.09%) (105.07 B)
IDXTECHNO (-0.80%) (477.01 B)

7 TOP GAINERs
CSIS @72 (+26.32%)
TCID @1905 (+24.92%)
MREI @820 (+24.24%)
BRMS @344 (+14.67%)
WIFI @2270 (+14.65%)
ZATA @8 (+14.29%)
ARCI @302 (+13.53%)

7 TOP LOSERs
DNAR @102 (-12.07%)
BSML @66 (-10.81%)
STAR @18 (-10.00%)
CSMI @2220 (-9.76%)
IKAN @160 (-9.60%)
APLI @492 (-8.89%)
RELI @410 (-8.89%)

8 MOST ACTIVE STOCKs BY VALUE
BMRI @5075 (+1.00%)
BBRI @3630 (-4.47%)
WIFI @2270 (+14.65%)
BBCA @8250 (+0.30%)
ANTM @1705 (+4.60%)
BBNI @4340 (+1.88%)
PTRO @2310 (+6.45%)
BRMS @344 (+14.67%)

8 MOST ACTIVE STOCKs BY VOLUME
GOTO @76 (7.471.649 lot)
BRMS @344 (4.864.035 lot)
PSAB @294 (2.597.968 lot)
BUMI @85 (1.911.684 lot)
BBRI @3630 (1.820.949 lot)
WIFI @2270 (1.658.274 lot)
DOOH @90 (1.613.311 lot)
INET @109 (1.480.831 lot)

"....Have a Nice Lunch...."

undefined likes ∙ undefined comments

7 bulan yang lalu

Tiga saham yang paling sering diperdagangkan adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

INVESTOR ASING Sepanjang tahun 2024, investor asing tercatat melakukan transaksi beli bersih (net buy) saham sebesar Rp16,5 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari penutupan perdagangan tahun ini, Senin, asing kembali mencatatkan net buy sebesar Rp560,6 miliar di seluruh pasar. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi yang paling banyak diserap asing, dengan net buy mencapai Rp96,2 miliar di pasar reguler.

=============
BERITA KORPORASI

DEWA Hingga 30 September 2024, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatat laba bersih Rp9,44 miliar, turun 29,81% dari Rp13,45 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan tercatat sebesar Rp4,52 triliun, anjlok 16,60% dari Rp5,42 triliun tahun lalu, dengan beban pokok pendapatan menyusut menjadi Rp4,22 triliun dari Rp5,1 triliun. Laba kotor turun menjadi Rp296,59 miliar dari Rp315,33 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

PALM Provident Investasi Bersama (PALM) memiliki obligasi jatuh tempo sebesar Rp455,65 miliar berupa Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2024 Seri A dengan peringkat idA, yang akan jatuh tempo pada 28 Maret 2025. Perusahaan berencana melunasi obligasi ini menggunakan kombinasi dana internal, dengan posisi kas Rp66,9 miliar, dan fasilitas kredit revolving yang masih tersedia sebesar Rp1,4 triliun.

GTSI GTS International (GTSI) akan membagikan dividen interim sebesar Rp23,72 miliar, setara dengan Rp1,5 per saham, dari laba bersih $6,07 juta per 30 September 2024. Keputusan ini telah disetujui dewan komisaris pada 30 Desember 2024. Jadwal pembagian meliputi cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Januari 2025, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Januari 2025, serta cum dan ex dividen di pasar tunai masing-masing pada 13 dan 14 Januari 2025.

KRAS PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar $657,5 juta hingga Kuartal III 2024, dengan volume penjualan baja mencapai 532,2 ribu ton atau 66,3% dari total pendapatan. Perseroan juga menandatangani Long Term Supply Agreement untuk suplai baja 38.500 ton per bulan selama 1-2 tahun ke depan, dengan total 1.256.000 ton sepanjang 2024, terdiri atas Hot Rolled Coil 786.000 ton dan Cold Rolled Coil 470.000 ton. Selain mencatat laba bruto $64,3 juta, efisiensi biaya berhasil menurunkan Biaya SGA sebesar 15%. Pada 2025, pendapatan dan volume penjualan diproyeksikan meningkat seiring beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill.

INTP PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) telah menyelesaikan buyback saham senilai Rp565,05 miliar untuk menyerap 81,09 juta saham, setara 2,20% dari total saham tercatat di BEI, dengan harga rata-rata Rp6.967 per saham selama periode 15 Mei hingga 31 Desember 2024. Buyback terbesar dilakukan pada 30 Mei 2024 sebanyak 10,57 juta saham senilai Rp68,44 miliar, sementara buyback terkecil terjadi pada 21 Juni 2024 sebanyak 2.300 saham senilai Rp16,79 juta. Dana buyback yang tersisa mencapai Rp329,94 miliar.

INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menghentikan sementara operasional pabrik pulp mulai 29 November 2024 hingga 11 Mei 2025 akibat berkurangnya pasokan bahan baku kayu dari wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang terdampak klaim tanah oleh masyarakat. Penghentian ini menyebabkan hilangnya hasil produksi dan penurunan pendapatan perusahaan, namun dipastikan tidak menimbulkan dampak hukum.

CASS PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) menandatangani amandemen restrukturisasi utang dengan PT Cardig Asset Management (CAM) pada 27 Desember 2024. Dalam kesepakatan ini, CAM akan melunasi utang pokok sebesar Rp177,35 miliar dan $3.829.947, sementara CASS menyetujui penghapusan 20% dari utang bunga, yaitu Rp27,30 miliar dan $317.143, setara 2,11% dari ekuitas per 30 November 2024. Sisa utang bunga sebesar Rp136,49 miliar dan $1.585.

undefined likes ∙ undefined comments

7 bulan yang lalu

Apakah Masih Ada Orang yang Mau Naik Pesawat Boeing Setelah Rentetan Kasus Beberapa Tahun Terakhir? PART 2

https://stockbit.com/post/16885116

Semua 132 orang di dalam pesawat tewas.

Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, namun tidak terkait dengan sistem MCAS seperti pada model 737 MAX.

Apakah di Indonesia masih banyak maskapai pakai Boeing?

Dalam lima tahun terakhir, baik Boeing maupun Airbus sama-sama mengalami beberapa insiden besar yang cukup mengguncang dunia penerbangan. Masing-masing produsen pesawat ini tentu mendapat perhatian besar setelah beberapa kecelakaan yang melibatkan pesawat mereka.

Airbus juga punya catatan insiden tapi tidak separah Boeing. Contohnya pada 2 Januari 2024, Japan Airlines mengalami tabrakan dengan pesawat lain di Bandara Haneda, Tokyo, yang melibatkan pesawat Airbus A350-900. Meskipun tabrakan itu mengakibatkan lima korban jiwa, seluruh penumpang di pesawat Airbus selamat. Kemudian, pada 25 Januari 2024, Batik Air yang menggunakan Airbus A320-200 mengalami insiden unik, di mana pilot tertidur selama penerbangan, yang menyebabkan pesawat keluar jalur untuk sementara. Untungnya, semua penumpang selamat. Pada 14 Juni 2024, ada lagi insiden dengan Batik Air Flight 6015 yang menggunakan Airbus A320-200. Pesawat ini mengalami masalah ketinggian saat hendak mendarat di Denpasar, Indonesia, tapi tidak ada yang terluka.

Jika dilihat dari jumlah insiden, keduanya, Boeing dan Airbus, tercatat mengalami empat kasus besar dalam lima tahun terakhir. Namun, Boeing tampaknya lebih parah dan fata, terutama setelah dua kecelakaan fatal yang melibatkan model 737 MAX. Insiden ini bukan hanya mengakibatkan banyak korban, tapi juga mengubah banyak regulasi di dunia penerbangan. Sementara itu, meskipun Airbus terlibat dalam beberapa insiden, tak ada yang sampai mengakibatkan korban sebanyak itu. Kebanyakan insiden yang melibatkan Airbus lebih ke masalah teknis atau operasional, bukan masalah fatal.

Intinya, baik Boeing maupun Airbus menghadapi tantangan besar dalam menjaga keselamatan penerbangan. Namun, Boeing, terutama dengan model 737 MAX, mengalami tekanan yang lebih besar karena insiden-insiden fatal tersebut. Airbus, meskipun ada insiden, cenderung tidak menghadapi masalah sebesar itu dalam lima tahun terakhir.

Masih mau naik Boeing?

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$GIAA $CASS $ADRO

undefined likes ∙ undefined comments

8 bulan yang lalu

JP MORGAN di EMTK

"Wejangan Anyar JP Morgan untuk Saham Emtek (EMTK)"

Kamis, 12 Desember 2024 | 18.00 WIB
Reporter: Reporter: Reni Lestari | Editor: Reni Lestari

Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan investasi asal AS, JP Morgan, merevisi turun peringkat saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) meski tidak mengubah target harganya.

Terbaru, JP Morgan menyematkan rating neutral untuk EMTK, turun dari sebelumnya overweight. Adapun, target harga tidak bergeser di level Rp540 per lembar. Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), EMTK ditutup menguat 1,67% ke level Rp610. Secara year to date (YtD), banderol itu mewakili pertumbuhan 4,27%.

Analis JP Morgan, dalam riset terbaru yang rilis Jumat (6/12/2024), menerangkan bahwa reli harga sepanjang tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain apresiasi saham Grab dimana Emtek menggenggam 2% kepemilikan strata US$450 juta. Selain itu, investasi di BUKA yang bertambah dari 25% menjadi kini 38%. EMTK juga terdampak kinerja positif dari anak usahanya.

*"Kami terus menyukai prospek jangka panjang grup ini, menjadi konglomerasi yang lebih terdiversifikasi, tetapi tetap menunggu reli baru-baru ini terlewati. Selain itu, dolar yang lebih kuat untuk jangka panjang dapat menyebabkan hambatan terhadap pertumbuhan fundamental dan valuasi," ujar analis JP Morgan dikutip Kamis (12/12/2024). *

Menurut catatan Bisnis, JP Morgan sebelumnya menaikkan peringkat EMTK dari neutral menjadi overweight pada akhir Oktober 2024. Saat itu, kenaikan harga saham EMTK didorong transaksi crossing saham BUKA senilai US$150 juta pada 9 Oktober 2024 yang diyakini terkait dengan kepemilikan sayap Alibaba, Ant Financial, yang sebelumnya memiliki 13% saham Bukalapak.

Kedua, kabar masuknya aplikasi Temu ke pasar Indonesia dengan mengakuisisi kepemilikan saham Bukalapak. Ketiga, lonjakan laba bersih yang dibukukan oleh anak usahanya PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS).

Emtek juga diketahui menyerok SCMA sebanyak 168,04 juta saham. Berdasarkan keterbukaan informasi, transaksi pembelian tersebut dilakukan dengan kisaran harga Rp140-180 per lembar saham, dengan merogoh kocek sebesar Rp27,8 miliar, yang transaksinya dilakukan pada 6, 9, dan 11 Desember 2024.

"Transaksi dilakukan untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung," kata Corporate Secretary Emtek Titi Maria Rusli dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (12/12/2024).

Lebih terperinci, Emtek menyerok 100.000.000 lembar saham SCMA senilai Rp180 per saham dengan total harga Rp18 miliar pada 11 Desember 2024.

Selanjutnya, EMTK juga mengoleksi 27.890.000 lembar saham SCMA pada harga Rp150 per saham dengan nominal sebesar Rp4,18 miliar, pada 9 Desember 2024. Sebelumnya, Emtek menyerok 40.152.800 saham senilai Rp140 per saham dengan total harga Rp5,62 miliar pada 6 Desember 2024.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham SCMA oleh Emtek meningkat dan tetap menjadi pemegang saham mayoritas SCMA dengan memiliki 45,35 miliar lembar saham, setara dengan 61,32% kepemilikan.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan kepemilikan saham dari sebelumnya 61,09% atau 45,19 miliar saham.

•••••••••••••
https://market.bisnis.com/read/20241212/192/1823843/wejangan-anyar-jp-morgan-untuk-saham-emtek-emtk

undefined likes ∙ undefined comments